Minggu, 04 April 2010

jambu biji

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.

Buah jambu biji banyak mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk menjaga kesehatan, dan pertubuhan anak, karena buahnya banyak mengandung Vitamin C, juga vitamin A dan B. Dapat dimakan lansung baik disaat metah, boleh tambah sedikit garam atau gula aren, yang entah enak dibikin rujak, sedang buah yang masak dapat dimakan langsung, atau direbus dengan gula untuk minuman, daunnya dapat dibuat lalapan atau sayur.

Saat sekarang ini, pandangan masyarakat tentang jambu biji sudah berubah, dulu orang tua melarang makan jabu biji dengan alasanya dapat menimbulkan usus buntu, namun sakarang ada blender, bijinya hancur bila dibuat juice. Disaat wabah demam berdarah jambu biji dicari orang untuk menaikkan trombosit darah pasien harganya melambung tinggi. Daunnya dapat dipakai untuk memasak telur pindang serta pengawet daging, disaat orang berburu. Disaat dapat buruan binatang isi perutnya dibuangnya, kemudian dimasukan daun jambu biji sampai penuh, daging binatang buruan akan awet dalam perjalanan pulang, Sedang kayunya baik dipakai untuk membuat perkakas seperti pegangan cangkul, sabit, ganden dan peralatan lainnya. Daunnya baik untuk pupuk dan insektisida alami.Sebagai perlindungan satwa liar. Satwa liar akan tertarik pada buah yang telah masak terutama jenis burung yang suka akan buahnya, disamping itu kelelawar buah, musang atau binatanglainnya senang pada tanaman ini.

Karena telah mengetaui banyaknya manfaat dari buah jambu biji, penulis berniat untuk menganalisa bisnis tentang penjualan buah jambu biji di pasar tradisional. Menurut penulis bisnis penjualan jambu biji saat ini bisa dapat berkembang sesuai perkembangan ilmu pengetauan yang dimiliki oleh konsumen. Oleh karena itu penulis menganalisa kendala, pemasaran buah maupun keuntungan dari penjualan buah jambu biji.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan tugas dari mata kuliah Teknologi Pengolahan Hasil Hortikultura . Dan semoga penulisan ini dapat menjadi tambahan informasi bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya tentang komoditi jambu biji.

C. Metode Pengambilan Data

Metode yang dilakukan dalam penulisan makalah ini dilakukan melalui beberapa cara, yaitu;

· Metode observasi pasar, penulis terjun langsung ke tempat penelitian (pasar Mayestik) untuk mengetahui keadaan pemasaran buah jambu biji. Pada tanggal 27-10-2009.

· Metode wawancara, penulis mewawancarai beberapa pedagang buah-buahan yang berada di pasar mayestik.

· Metode kepustakaan, penulis mengambil reverensi dari buku dan internet yang terkait dengan makalah ini.

BAB II

TINJAU PUSTAKA

Buah jambu bijiKlasifikasi ilmiah

Kerajaan:

Plantae

(tidak termasuk)

Eudicots

(tidak termasuk)

Rosids

Ordo:

Myrtales

Famili:

Myrtaceae

Upafamili:

Myrtoideae

Bangsa:

Myrteae

Genus:

Psidium

Spesies:

P. guajava

A. Sejarah Singkat

Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa Inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah dibudidayakan dan menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk, jambu siki, atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis yang lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil yang lebih besar dengan keadaan biji yang lebih sedikit bahkan tidak berbiji yang diberi nama jambu Bangkok karena proses terjadinya dari Bangkok.

B. Jenis Tanaman Jambu

Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat beberapa varietas jambu biji yang digemari orang dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomisnya yang relatif lebih tinggidiantaranya:

1. Jambu sukun (jambu tanpa biji yang tumbuh secara partenokarpi dan bila tumbuh dekat dengan jambu biji akan cenderung berbiji kembali). Jambu varietas unggul ini memang tidak memiliki biji; kalaupun ada hanya 2-3 biji. Daging buahnya putih kekuningan dengan rasa manis agak asam. Teksturnya agak keras, renyah, dan beraroma wangi. Bentuk buahnya mirip apel, dengan ukuran panjang antara 4-5 cm. Kulit buahnya bila matang berwarna hijau keputihan. Jambu sukun dapat berproduksi terus menerus sepanjang tahun, meskipun relatif sedikit. Namun demikian, jenis jambu ini relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

2. Jambu bangkok. Jambu bangkok berasal dari Bangkok, Thailand. Keunggulannya terletak pada ukuran, rasa, dan warnanya. Ukurannya tergolong besar gemuk dengan panjang 6-7 cm dan diameter sekitar 5 cm, dagingnya tebal dan sedikit bijinya. Rasanya sangat manis dengan kandungan air sedikit sehingga teksturnya agak keras. Buah muda berwarna hijau kekuningan, sedangkan yang tua merah bergaris hijau kekuningan. Produksi buahnya sangat banyak sehingga dalam satu pohon buahnya tampak menutupi daun. Jenis ini memiliki biji lebih besar dari jenis lainnya.

3. Jambu pasar minggu. Jambu pasarminggu memiliki dua varian: berdaging buah putih dan merah. Yang berdaging putih, dikenal sebagai jambu 'susu putih', lebih digemari karena rasanya manis, daging buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut. Yang berdaging buah merah cepat membusuk karena kulit buahnya tipis berwarna hijau kekuningan bila masak. Bentuk buahnya agak lonjong dengan bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Jambu pasarminggu merupakan ras lokal.

4. Jambu Australia, Sesuai namanya, jambu australia memang berasal dari australia. Dari penampakan seluruh bagian tanaman, jambu australia dapat dikatakan aneh karena dari akar, daun sampai buah warnanya merah. Keanehan itulah yang menjadikan jambu ini diunggulkan. Kebanyakan penggemar menjadikannya sebagai tanaman hias, di samping sebagai penghasil buah. Buahnya memang tidak sebaik jambu biji lainnya. Ukurannya kecil dan rasanya kurang manis bila belum terlalu matang. Meskipun begitu, buahnya masih dikonsumsi asalkan sudah masak betul. Buah yang sudah benar-benar masak rasanya semanis jambu Bangkok

C. Manfaat Tanaman

1. Sebagai makanan buah segar maupun olahan yang mempunyai gizi dan mengandung vitamin A dan vitamin C yang tinggi, dengan kadar gula 8%. Jambu biji mempunyai rasa dan aroma yang khas disebabkan oleh senyawa eugenol.

2. Sebagai pohon pembatas di pekarangan dan sebagai tanaman hias.

3. Daun dan akarnya juga dapat digunakan sebagai obat tadisional untuk batuk dan diare.

4. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue.

5. Buahnya juga bermanfaat untuk mengobati penyakit Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru

6. Kayunya dapat dibuat berbagai alat dapur karena memilki kayu yang kuat dan keras.

D. Sentra Penanaman

Jambu biji dibudidayakan di negara-negara seperti Jepang, Malaysia, Brazilia dan lain-lain. Di Indonesia, Pulau Jawa merupakan sentra penanaman buah jambu terbesar antara lain di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah DI

Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sentra produksi yang lain adalah Sumatera dan Kalimantan. Pada tahun-tahun terakhir ini jambu biji telah berkembang dan kemudianmuncul jambu Bangkok yang dibudidayakan di kota Kleri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

E. Syarat Tumbuh

1. Iklim

i. Dalam budidaya tanaman jambu biji angin berperan dalam penyerbukan, namun angin yang kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga.

ii. Tanaman jambu biji merupakan tanaman daerah tropis dan dapat tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah hujan yang diperlukan berkisar antara1000-2000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun.

iii. Tanaman jambu biji dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.

iv. Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu bij.

2. Media Tanam

i. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah.

ii. Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir.

iii. Derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 dan bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.

3. Ketinggian Tempat

Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200 m dpl.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pemasaran Buah Jambu Biji

Rantai pemasaran

Rantai pemasaran buah jambu biji yang terdapat di pasar mayestik berawal dari petani di daerah bogor maupun daerah majalengka. Dari petani jambu biji biasanya hasil panennya disetorkan pada tengkulak atau pedagang pengumpul kemudian didistribusikan ke berbagai pedagang besar ataupun ke pedagang-pedagang pasar seperti di pasar mayestik. Pedagang-pedagang di pasar mayestik biasanya menjual barang dagangannya (jambu biji) ke pelanggan yang rutin memesan maupun pembeli yang datang ke pasar mayestik langsung. Para pelanggan mereka adalah pedagang pengecer dan.pedagang pengolahan turunnan seperti penjual jus, restoran maupun hotel. Konsumen Jambu Biji juga dapat langsung membeli di pasar maupun di pengecer, sesuai kebutuhan konsumen.

Bagan aliran distribusi Jambu biji

Sumber Pasokan Jambu Biji

Jambu biji yang di jual pedagang pasar mayestik didominasi dari pemasok/distributor daerah bogor. Jika di daerah bogor kosong, parapedagang mengambil pasokan yang berasal dari majalengka. Mereka telah melakukan jual-beli bertahun-tahun. Mereka juga telah mempunyai kesepakan untuk mengirim barang 4hari sekali dengan jumlah yang telah ditentukan. Jika pensuplay tidak memiliki barang pesanan, biasanya pedagang mayestik menelfon suplayer dari daerah lain untuk mengirimkan barang pesanan.Dari beberapa pedagang jambu biji mengaku barang dagangan yang dijual berasal dari suplayer yang sama sehingga barang yang dijual relative sama.

Harga

Karena dari pemasok yang sama, para penjual jambu biji di pasar mayestik juga menawarkan harga yang relative sama. Harga yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli biasanya dinaikkan 20-40% dari harga aslinya. Karena di pasar tradisional telah menjadi tradisi tawar-menawar untuk transaksi jual-beli, maka wajar saja harga yang ditawarkan penjual lebih tinggi dari harga pokok. Setelah mencapai harga yang disepakati pembeli dan penjual barulah barang dapat dibeli konsumen.

Harga pokok disini ditetapkan oleh kesepakatan para pedagang jambu biji. Harga pokok didapat dari menghitung harga suplayer ditambah dengan keuntungan pedagang. Dengan adanya kepsepakatan demikian akan mengurangi adanya monopoli harga barang.

Pendistribusian

Jambu biji yang dikirim oleh distributor tidaklah 100% matang. Hal ini dikarenakan agar jambu biji akan bertahan selama beberapa hari di pedagang. Seperti yang kita ketahui bahwa petani memanen jambu biji sebelum matang, karena buah yang ditangan petani memerlukan waktu untuk sampai ketangan konsumen. Jambu biji yang telah dipanen melalui banyak stakeholder dari petani kepedagang pengumpul, kemudian didistribusikan ke pedagang besar dan kecil hingga ke konsumen. Dari perpindahan barang tersebut resiko kerusakan pada buah akan besar jika semakin panjang rantai distribusi jambu biji. Untuk meminimalisir resiko kerusakan pada buah, petani memanen buah tidak pada waktu tepat matang, karena buah yang masih firmness, keras resiko kerusakan dari tekanan mekanik maupun mikroorganisme semakin berkurang.

Selain itu untuk mengurangi kerusakan pada buah pengemasan pun harus di perhatikan. Dengan pengemasan yang baik diharapkan mempermudah pengangkutan. Untuk pengangkutan biasanya dari suplayer telah membungkus jambu biji setu persatu keladam kertas Koran dengan tujuan jika terjadi tekanan hingga buah mengeluarkan air dapat diserap oleh Koran tersebut. Jika buah tidak dibungkus dengan Koran, buah yang mengeluarkan air akan cepat membusuk dan dapat menular busuknya ke buah yang lain. Setelah di bungkus Koran buah dapat dimasukkan kedalam keranjang atau peti buah untuk mempermudah pengangkutan.

B. Pengolahan Usaha

Pengklasifikasian Jambu Biji

Setelah barang pesanan sampai di pasar mayestik, pedagang akan segera mengklasifikasikan jambu biji berdasarkan ukurannya. Untuk yang ukuran besar biasanya harga yang ditetapkan pedagang sedikit lebih mahal dibandingkan untuk ukuran sedang dan kecil. Begitu pula untuk ukuran sedang harganya sedikit lebih tinggi dibandingkan yang ukuran kecil. Karena ketika penulis melakukan observasi, buah jambu biji sedang tidak musim sehingga penjual buah jambu biji tidaklah banyak dan barang dagangannya pun tidak banyak, penulis tidak dapat melihat klasifikasi buah yang berdasarkan ukurannya. Namun ketika musim panen tiba pengklasifikasian berdasarkan ukuran dilakukan oleh pedagang.

Selain berdasarkan ukuran pedagang juga mengklasifikasikan buahnya yang masih segar dengan buah yang telah tewat matang ataupun buah yang sedikit terserang bakteri. Buah yang masih segar biasanya harganya lebih tinggi 20-30% dari buah yang telah lewat matang. Sepertihalnya ketika penulis mencoba membeli jambu biji yang telah lewat matang harganya berbeda dari jambu yang masih segar. Untuk buah yang lewat matang harga yang ditawarkan hanya Rp.6.000.-, sedangkan harga jambu yang masih segar seharga Rp.9.000,-.

Penanganan Jambu Biji di Tingkat Pedagang

Barang dagangan yang sampai ke pasar mayestik masih mengkel atau belum matang 100%. Untuk mempercepat pematangan para pedagang biasanya menyemprotkan air ke dagangannya agar cepat matang. Tidak ada perlakuan khusus untuk menjaga kesegaran seperti yang dilakukan di pasar modern. Di pasar modern perlakuan khusus seperi menempatkan di ruang bersuhu rendah, tanpa terkena matahari langsung, udara ruang yang bersih ataupun menggunakan teknologi untuk menjaga kesegaran dan ketahanan buah.

Tingkat Ketahanan Jambu Biji

Jambu biji yang sampai di tangan pedagang mayestik biasanya kesegarannya hanya bertahan 4 hari, jika lewat dari 4 hari biasanya jambu biji akan layu dan kulitnya akan menguning. Barang yang telah layu atau telah berkurang kesegarannya akan dijual dengan harga lebih rendah 20-30% dari harga yang semula.

Setelah dikonfirmasi dari pedsagang langsung, dari 2-3 kuintal yang dikirimkan, sekitar 20-30 kilo atau 10% dari pengiriman yang mengalami penurunan harga akibat kelayuan. Dan dari 2 kuintal yang di beli hamper tidak ada barang yang terbuang, semua habis terjual.

Kendala Usaha

Kendala usaha yang dialami pedagang mayestik hamper tidak ada. Hanya saja ketika tidak musim buah jambu biji, pedagang tidak dapat menjual jambu biji melainkan menjual buah yang sedang musim pada saat itu. Contohnya ketika penulis melakukan observasi pasar, buah jambu biji tidak sedang dalam masa panen, sehingga penjual jambu biji dipasar mayestik tidak banyak dan barang yang dijualpun hanya sedikit. Para pedagang yang biasanya menjual jambu biji kini beralih menjual mangga, karena pada saat itu adalah musim panen mangga.

Dan kesulitan lain yang dihadapi adalah ketika menjual jambu biji ketika musim panen, pedagang yang menjual buah jambu biji amatlah banyak sehingga pedagang suka kesulitan menjual barangnya karena harga dan barang bersaing. Namun pedagang percaya rezeki sudah ada yang mengatur sehingga masalah ini tidak begitu dipikirkan oleh pedagang.

C. Nilai Ekonomi Jambu Biji

Dari satu penjual buah jambu biji mereka memberi modal sekitar 2juta rupiah untuk modal. Dedagang tersebut membeli barang dari suplayer seharga Rp.5000-Rp.6000 per kilogram. Barang dikirimkan dalam periode 4 hari sekali dengan banyak pesanan sekitar 1-3 kuintal.harga dan jumlah barang tergantung musim dan banyknya persediaan di tingkat distributor. Dari jumlah barang yang dikirim sekitar 10% mengalami kelayuan sejingga harga turun sebanyak 20% dan tidak ada barang yang terbuang. Dalam sehari penjual dapat menjual baranggnya sekitar 50-80 kilogram. Dan daya tahan kesegaran buah selama 4hari. Harga yang dijual pedagang sekitar Rp.8.000-Rp10.000.

Dari keterangan diatas dapat diketahui:

· Modal<2juta

· Harga suplayer rata-rata= Rp.5.500

· Jumlah barang per sekali kirim=2 kuintal=200kg

· Harga jual segar rata-rata=Rp.9.000

· penurunan harga=20%*9000=Rp.1.800,-

· harga layu= 9000-1800= Rp.7.200,-

· Barang yang layu=10%*200=20kg

· Barang segar = jumlah barang- barang layu

= 200kg- 20kg= 180kg

· Barang terjual rata-rata per hari=65kg

Pendapatan pedagang per hari(λ)

Λ = barang terjual*harga jual

= 65 * Rp.9000,-

= Rp. 585.000,-

Keuntungan



Keuntungan = penapatan total – biaya total


Pendapatan total = (barang segar*harga segar)+(barang layu*harga layu)

= (180*9000)+(20*7200)

= 1.620.000+144.000

= 1.764.000

Biaya total = jumlah barang* harga suplayer

= 200*5.500

= 1.100.000

Keuntungan = penapatan total – biaya total

= 1.764.000 - 1.100.000

= 664.000

Keuntungan per bulan

Keuntungan per bulan = keuntungan per4 hr/ 4 * 30

= 664.000/4*30

= 166.000*30

= 4.980.000

Jadi, keuntungan pedagang buah jambu biji pasar mayestik dalam per 4 hari sebesar Rp. 664.000,- dan keuntungan per bulan sebesar Rp.4.980.000,-

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diterima adalah tumbuhan jambu biji banyak sekali manfaatnya, khususnya pada buahnya yang sangat banyak mengandung vitamin dan dapat menjadi obat dari beberapa penyakit. Pendapat kuno yang melarang kita memakan jambu biji kini telah beralih ketika kita mengetahui banyaknya manfaat dari buah jambu biji ini dan kesadaran akan kesehatan pada dewasaini semakin meningkat. Ketika sudah banyak yang mengetaui manfaat dari jambu biji dan masyarakat sadar akan mahalnya kesehatan, banyak orang yang akan mencarinya dan mengkonsumsinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bisnis buah jambu biji bisa menguntungkan

Dari sisi analisis keuntungan pedagang yang berada di pasar mayestik terlihat bahwa pedagang jambu biji mengalami keuntungan yang lumayan besar dengan resiko yang kecil. Usaha ini layak dijalankan karena menguntungkan. Sebagai mahasiswa agribisnis usaha ini bisa menjadi peluang untuk mencoba belajar bisnis dengan modal yang tidak begitu besar dan resikonya kecil.

B. Saran

Saran dari penulis untuk pembaca yang ingin membuat penulisan tentang analisa pasar, ketika mengambil data dari observasi pasar sebaiknya dilakukan ketika pedagang pasar sedang senggang atau tidak bertanya ketika saat jam ramai pengunjung. Jika bertanya saat ramai pengunjung pedagang biasanya tidak akan melayani kita yang ingin berwawancara. Dan cara berwawancara juga harus diperhatikan seperti menggunakan bahasa umum dan dapat mudah di mengerti oleh pedagang serta bersikap sopan ketika berwawancara.

Selain itu sebaiknya melakukan observasi lebih dari sekali untuk menentukan keakuratan data yang di dapat. Dan sebaiknyapula data yang diambil tepat waktu, yaitu pada saat buah panen sehingga peneliti dapat mudah melakukan penganalisaan lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Informasi Pertanian, Trubus Kumpulan Kliping Jambu Biji: Jenis dan

Manfaat Budidaya Panen dan Pasca Panen. Jakarta: 1993.


Tidak ada komentar: